Teman-teman ku...

Rabu, 27 Mei 2009

Roh Kudus dan Doa 10 Malam


Hal yang sering kita perhatikan dan sepertinya terjadi di sebagian besar GPI adalah saat doa 10 malam gereja atau rumah tempat ibadah dipenuhi oleh jemaat (banyak jemaat yang hadir) kenapa? karena mereka tau bahwa Roh Kudus itu penting dan akan menjadi sayap kita kelak ketika sangkakala berbunyi.


yang menjadi pertanyaan kenapa abis doa 10 malam jemaat yang banyak hadir dalam doa 10 malam itu berkurang dan berkurang dengan pasti pada saat ibadah rutin lainnya?

dimana Roh Kudus yang sudah mereka terima itu? atau mereka sama sekali tidak menerimanya? (ku harap tidak……^o^)

Gak ada yang salah jika kita begitu bersemangat mengikuti doa 10 malam dan berdoa dengan berapi-api (di penuhi Roh Kudus) malah itu yang di kehendakiNya.

Sekali lagi kenapa abis doa 10 malam semangat itu berkurang? (untuk sebagian orang yang sudah di penuhi Roh Kudus saat doa 10 malam itu)

ada sebagian orang berkata karena dalam doa 10 malam ada urapan Roh Kudus karena Tuhan sudah berjanji untuk memberikanNya (di hari yang lain Tuhan juga memberikan lho... cobalah memintaNya pasti Dia akan memberikan.... dijamin!!!!!), kalo untuk ibadah rutin malas karena :

• Ibadahnya kurang enak; (berikan 'penyedap' gimana biar enak)
• Bahasanya gak ngerti; (panggil penerjemah kali ya hehehe canda deh.... cari ide dong....gimana biar semua ngerti)
• Kolot; (ambil bagianlah untuk berkarya dihadapaNya jangan cuma omong doang)
• Kurang bersemangat; (mulailah dari diri sendiri)
• Khotbahnya gak mengena karena HT nya banyak yang belum bertobat jadi malas dengarinnya gak respek deh.... (tugas kita untuk mendoakannya bukan malah mundur * kita yang rugi dong*)
• dll

Sedikit kesaksian dari ku :

Dulu sekitar 7-8 tahun yang lalu aku bukanlah sapa2 dihadapanNya, aku sama sekali gak mengenalNya (tapi Dia kenal aku dong ^o^), sekolah minggu jarang, SMP sama sekali gak pernah ke Gereja, SMA kelas 2 baru mulai datang ke Gereja meskipun aku berasal dari keluarga/ortu jemaat GPI tapi aku gak seperti teman2 lain di GPI yang dari kecil udah terbiasa dengan GPI.

Singkat cerita saat pembabtisan tahun 2002 (tanpa dihadiri ortu karena saat itu mereka belum bertobat…. hiks...... menyedihkan bukan?) aku ikut dengan berbekal sedikit pengetahuan tentang Alkitab, saat itu aku merasa jamahan Tuhan dan tiap minggu aku mulai rajin ke gereja yang kata orang “kolot” ini (disanalah aku merasakan arti kehadiranNya di hidup ku, disanalah Tuhan memproses ku sampai sekarang).

Tiba doa 10 malam, entah hari yang ke berapa dengan bermodal sama sekali gak ngerti apa itu Roh Kudus he..he…he… saat berdoa aku merasa ada seperti aliran listrik yang mengalir di sekujur tubuh ku… saat itu aku berdoa dengan suara pelan karena belum ngerti merangkai kata dalam berdoa…(hi…hi…hi….jadi malu…).

Tuhan mendengar kerinduan hati ku padaNya (mesti saat itu doa ku masih sangat “polos” hi…hi…hi…), Bapak Pdt J. Pasaribu menumpangkan tangan, saat itu aku merasa aliranNya semakin kuat ditambah dengan hembusan angin surgawi dan cahaya yang terang benderang dan sangat terang dan ada suatu sukacita yang tidak terkatakan saat bertemu denganNya, saat itulah aku percaya Tuhan itu nyata dan Roh Kudus itu benar-benar ada (aku berjanji untuk setia kepada Nya selamaNya).

Awal sebuah pertobatan (di gereja GPI yang masih butuh banyak koreksi yang membuatnya semakin kokoh) Rintangan silih berganti…. duri2 tajam kerap kali menusuk sendi2 kehidupan, kerikil-kerikil tajam menusuk kaki saat melangkah bersamaNya…

Tahun-tahun berlalu doa 10 malam setiap tahun terjadi dan lawatan Roh Kudusnya tiap hari terjadi.

Tiap hari ku dituntunNya agar tidak menyerah walau terkadang menyerah juga tapi tak pernah ditinggalkanNya anak-anakNya jatuh tergeletak.

Gereja yang kata orang “kolot” (
marilah kita sama2 menambahi bumbu2 didalamnya tanpa harus merubah jenis masakan) ini telah melahirkan satu jiwa dihadapanNya.

Jadi siapa bilang ini Gereja ini cuma gereja turun temurun yang gak bisa menghasilkan jiwa, dengan bertobatan ku ini ada teman aku yang dari gereja lain juga ikut bertobat dan sekarang keluarga ku dengan sebuah proses panjang berlahan tapi pasti mulai dipulihkanNya.

Aku berharap ibadah 10 malam ini semua anak-anakNya dipenuhi Roh Kudus dan meninggalkan cara hidup lama yang sia-sia, berjalan dan berjuang, menatap kedepan memandang hari depan yang indah dihadapanNya.

Tentunya bukan hanya pada saat doa 10 malam ini saja tapi tiap hari kita mau dipenuhi Roh Kudus dan tentunya berbuah menghasilkan buah-buah yang baik di hadapanNya.

Terima kasih Tuhan, kuatkan kami selalu untuk berdiri kokoh dihadapan Mu… amin.

3 komentar:

  1. Bersyukurlah, karena Dia telah memilihmu menjadi salah satu warga Sorga Kelak. Sekarang tugas kita adalah menjadi saksinya bagi orang lain. Kalau kamu sudah diberkati Tuhan, maka beritaknlah itu kepada orang lain, supaya mereka juga menjadi murid Tuhan. Amin...

    BalasHapus
  2. makasih pak... yuk kita sama memberitakan kabar baikNya kepada semua orang.

    BalasHapus
  3. terimakasih atas kesaksiannya saya mrasa sangat termotivasi :)

    BalasHapus